Mukidi, nama yang sedang ramai menjadi perbincangan pada media sosial dan
grup perbincangan. Cerita humor Mukidi tiba-tiba menyebar secara viral lewat
media sosial. Di berbagai grup messenger WhatsApp.Tak jelas siapa yang memulai,
humor Mukidi yang begitu Indonesia itu menjadi perbincangan. Mukidi menjadi
salah satu trending topic di twitter. Jika
mengacu pada perbicangan pada media sosial dan
grup perbincangan, maka dia adalah sosok fiksi dalam sejumlah kisah humor.
Siapa Mukidi?
Entah
benar atau tidak, yang jelas cerita-cerita tentang Mukidi ini telah
berhasil menghibur dan membuat kita tertawa. Namun, dalam sebuah blog ceritamukidi.wordpress.com mengatakan:
" Mukidi adalah seorang pria paruh baya yang
berasal dari Cilacap. Mukidi tipikal orang yang biasa saja, tidak terlalu alim,
mudah akrab dengan siapa saja. Punya karir tapi kadang-kadang bisa menjadi apa
saja.
Mukidi juga memiliki istri bernama
Markonah, juga punya karir tapi tidak terlalu istimewa. Anak mereka 2 orang,
Mukirin yang sudah remaja dan Mukiran yang masih duduk di bangku SD. Sahabatnya
adalah Wakijan, dan masih banyak sosok lain seperti Jaya, tetangga Mukidi yang
muncul dalam salah satu cerita. "
Cerita si Mukidi memang sangat
singkat dan lucu. Penasaran dengan tingkah si Mukidi? Simak cerita berikut!
#Menulis Surat
Mukidi melihat mbah Kartinem sedang kebingungan di
kantor pos.
"Bisa saya bantu nek?"
"Tolong pasangin perangko sama tulis alamatnya
nak."
"Ada lagi nek?"
"Bisa bantuin tulis isi suratnya sekalian?"
Mukidi mengangguk. Si mbah lalu mendiktekan surat sampai selesai.
"Cukup nek?"
"Satu lagi nak. Tolong di bawah ditulis: maaf
tulisan nenek jelek."
#Rakaat Shalat
Wakijan sudah insyaf dan mulai rajin ngaji.
"Mas Wakijan, sholat Subuh ada berapa
rakaat?" Ustad ngetes.
"4, ustad!"
"Mas Wakijan pulang dulu deh, cari jawaban yang
benar."
Di tengah jalan Wakijan ketemu Mukidi sahabatnya.
“Di, menurut kamu sholat Subuh ada berapa
rakaat?”
"Ya 2 lah."
"Wah payah dah, mendingan lu pulang deh. Belajar
lagi."
"Emang kenapa?"
"Nah gue bilang 4 aja masih salah, apalagi
2?"